SATELIT

Satelit komunikasi adalah sebuah repeater microwave yang berada diketinggian tertentu diatas permukaan bumi, yaitu menerima signal (frekwensi) microwave dari stasiun bumi, mentranslasikan dan memperkuatnya untuk untuk kemudian dipancarkan kembali kebumi.

V-SAT

VSAT (dalam Bahasa Inggris, merupakan singkatan dari Very Small Aperture Terminal) adalah stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan dengan diameter 1,2 - 4,5 meter. Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim sinyal frekwensi ke satelit.

TENTANG SAYA

Saya adalah seorang anak petani yang dilahirkan di sebuah desa bernama Sei Berombang 30 tahun yang lalu, ngk terasa ya sudah tua...

TRANSPONDER SATELIT

Transponder adalah suatu rangkaian yang terdiri atas rangkaian penerima sinyal, pengubah frekuensi (translator) dan rangkaian pemancar ulang dari sinyal tersebut. Transponder itu dapat bekerja dengan baik dengan bantuan subsistem antena.

FREKWENSI TRANSPONDER

Pada umumnya satelit komunikasi memiliki 24 Transponder C-Band (12 Vertical dan 12 Horizontal)

Monday, 2 November 2015

Konfigurasi Jaringan V-Sat

Dalam jaringan v-sat ada beberapa konfigurasi yang digunakan yaitu  Point to Point, Point to Multi Point, Mesh Konfigurasi dan Star Konfigurasi. Penjelasannya sebagai berikut :


  • V-SAT TDMA
  • Vsat TDMA ( Time Division Multiple Acces) dalah teknologi transmisi digital yang mengalokasikan slot waktu yang unik untuk setiap pengguna pada masing-masing saluran, teknologi TDMA memiliki konfigurasi star dimana ada sebuah HUB Station sebagai pengendali jaringan, keunggulan dari jaringan ini adalah biaya access yang murah dibandingkan teknologi SCPC karena tidak memerlukan antena yang besar pada remote, sedangkan kekurangannya adalah teknologi ini menggunakan sistem bandwidth sharing sehingga dapat mengurangi kehandalan penyampaian informasi. Contoh pengguna teknologi ini adalah perbankan, pemerintah, perusahaan pembiayaan, kantor pos dan lain-lain.
    Gambar 1 : Konfigurasi Jaringan TDMA 


  • Point to Point
  • Point to Point pada jaringan v-sat menggunakan teknologi SCPC ( Single Channel Per Carrier), keunggulan dari teknologi ini adalah kesetabilan akses karena dedicated bandwidth, sedangkan kekurangannya adalah biaya sewa acces yang mahal dan memerlukan antena remote yang besar. biasa digunakan sebagai backbone pada komunikasi antar kantor pusat dan pabrik atau kantor cabang besar, Contoh penggunaan konfigurasi ini adalah backbone pada jaringan selular, perusahaan minyak, pertambangan dan lain lain.

Gambar 2 : Konfigurasi Jaringan Point to Point
  • Point to Multipoint
  • Point to multi point  menggunakan teknologi TDM/TDMA ataupun SCPC dan biasanya memiliki konfigurasi berbentuk mesh dan star. Teknologi ini memungkinkan komunikasi antara satu titik dengan titik lainnya. Contoh pengguna teknologi ini adalah perbankan, pemerintah, perusahaan pembiayaan, kantor pos dan lain-lain.
Gambar 3 : Konfigurasi Jaringan Point to Multipoint

  • SCPC Plus atau Bandwidth Sharing
  • Teknologi ini adalah pengembangan dari teknologi point to multipoint dan TDMA dimana jaringan SCPC dipakai sebagai bandwidth sharing, keunggulannya adalah dapat memaksimalkan penggunaan bandwidth. Contoh pengguna teknologi ini adalah perusahaan minyak, kelapa sawit, dll

     Gambar 4 : Konfigurasi Jaringan SCPC Plus

Sunday, 1 November 2015

Alokasi Frekwensi Satelit

Gambar 1 Lebar Bandwidth 

 Dalam satu transponder satelit komunikasi memiliki lebar bandwidth sebesar 40 Mhz, akan tetapi dalam aplikasinya hanya dipakai 36 Mhz saja, karena 2 Mhz di sisi kiri dan kanan dari spectrum lebar bidang frekuensi transponder merupakan frekuensi gap (guard band frequency) yang di maksudkan untuk pengamanan agar tidak terjadi interferensi antara transponder.

Untuk alokasi frekwensi komunikasi satelit itu sendiri dibagi beberapa bagian yaitu :

 1. Standard C-Band ( Bandwidth 50 Mhz)

·        Uplink      :  5.925 Mhz - 6.425 Mhz
·        Downlink :  3.700 Mhz - 4.200 Mhz

 2. Extended C-Band (Bandwidth 225 Mhz)
·        Uplink      :  6.425 Mhz - 6.650 Mhz
·        Downlink :  3.400 Mhz – 3.625 Mhz

 3. Ku-Band (Bandwidth 750 Mhz)
·        Uplink      :  13.750 Mhz  – 14.500 Mhz
·        Downlink :  11.700  Mhz – 12.200 Mhz ( BW 500 Mhz)
    12.500 Mhz – 12750 Mhz  (BW 250 Mhz
 4. L-Band
·        950 Mhz – 1.450 Mhz

 5. IF ( Intermediate Frequency)
·        52 Mhz – 88 Mhz

Transponder Satelit

Gambar 1 Diagram Transponder Satelit  

Transponder adalah suatu rangkaian yang terdiri atas rangkaian penerima sinyal, pengubah frekuensi (translator) dan rangkaian pemancar ulang dari sinyal tersebut. Transponder itu dapat bekerja dengan baik dengan bantuan subsistem antena. Pada umumnya satelit komunikasi memiliki 24 Transponder C-Band (12 Vertical dan 12 Horizontal), dibawah contoh alokasi frekwensi transponder satelit Telkom dan Palapa D, secara umum untuk alokasi transponder satelit dapat berbeda seiring semangkin berkembangnya teknoligi komunikasi satelit.

Gambar 2. Contoh alokasi frekwensi transponder Palapa

Selain transponder C-Band, Satelit juga memiliki 11 Transponder extended C-Band (5 Verical dan 6 Horizontal), dan  5 Transponder Ku - Band ( Horizontal).




Gambar 3 dan 4 Alokasi Frekwensi Transponder Extended C-Band dan Ku-Band

 Akan tetapi frekwensi ku-Band kurang diminati dinegara tropis seperti Indonesia karena rentan gangguan cuaca pada saat hujan. Berbeda halnya dinegara Eropa frekwensi ku-Band sangat cocok diterapkan dinegara yang iklimnya jarang hujan, kelebihan dari frekwensi ku-band ini adalah pada waktu instalasi tidak membutuhkan antena yang besar seperti frekwensi C-Band atau Extended C-Band. Ku -Band hanya membutuhkan antena 0.9 meter - 1,2 meter saja.